10/05/2019
Closing SHAY III Hari Kedua: Jamming bersama

Tak ada malam lain yang bisa mengalahkan keramaian malam minggu. Sebuah malam dimana muda-mudi haus akan tontonan, dan menetapkan Salatiga How Art You III 2019 sebagai tujuan mereka. Pada Sabtu (6/10) ini, SHAY III menghadirkan transisi sempurna dari musik folk senja yang menenangkan menjadi sajian etnik malam yang meriah sekaligus magis.

Masih bertempat di Rumah Dinas Walikota Salatiga, berbagai lokakarya telah dimulai sejak pukul 14.00. SAPU dengan upcycle ban bekasnya, Ijo Lumut dengan recycle Limbah Plastiknya, dan pantomime oleh Candra Harjanto. Tak lupa yang paling ramai dengan anak-anak yaitu membuat mural bersama Kak Wone. Kemudian, sesi pertunjukan sore dimulai oleh Jungle Perkusi dan dilanjutkan dengan penampilan band S.O.B.

Senduro di SHAY III 2019


Senduro, duo folk Salatiga, berhasil membawa nuansa damai kepada penonton dengan single andalan mereka, Angan. Pada penampilannya, mereka juga membawakan lagu yang baru saja dibuat pada hari itu. Lagu itu menceritakan tentang bencana yang tengah terjadi pada negeri.

Tak ingin kalah, Faradybah melengkapi atmosfer sore itu dengan lagu dari Guna Darma Nosstress bertajuk Semoga, Ya. Selain itu, masih ada Sebelahnya Mata nya Efek Rumah Kaca dan Amin Paling Serius di akhir penampilannya.

PM Band di SHAY III 2019


Belum berakhir, Passion Music membawa serta keluarga musiknya memenuhi panggung SHAY III di penghujung sore itu. Anak-anak juga ikut memeriah penampilan PM Band. Maka, sempurna sudah senja hari itu.

Selepas  Maghrib, penampilan dilanjutkan kembali dengan tari Pineasan (Manado),tari Pempakat (Kalteng) dan tari Maluku. Pantomime, Teater DebunK dan Qaryah Thayyibah Percussion pun juga berhasil menarik perhatian penonton yang jumlahnya makin banyak.

Penampilan dari Djiwara (Solo)


Semakin malam, penampilan dari Juniro Sitanggang, Djiwara (Solo), Lungsuran Daur Contemporary Instrument (Bandung), dan Andryan, seperti menyihir semua orang untuk tidak meninggalkan tempatnya.  Masing-masing dengan sajian seni suara yang filosofis itu layaknya membuat malam makin magis.

Akhirnya, hari itu ditutup dengan jamming bersama performer pada malam itu. Begitu meriah dan sempurnanya hari itu membuat kita tidak sabar dengan penutupan SHAY III nanti.

Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar